Upaya Bangsa Indonesia Menghadapi Disintegrasi Bangsa
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatu, kembali lagi di blog saya, sekarang saya akan sharing tentang peristiwa-peristiwa pemberontakan atau bisa di sebut juga disintegrasi bangsa. Di sini saya akan berikan 7 point tentang peristiwa sekitar proklamasi.
1. Pemberontakan Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia
a. DI/TII di Jawa Barat
Tokoh : Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo
Waktu&tempat : Jawa Barat, 7 Agustus 1949M
Latar Belakang : Sejak perjanjian Renville ditandatangani pada tanggal 8 Desember 1947, pasukan TNI harus meninggalkan wilayah Jawa Barat dan hijrah ke Jawa Tengah. Pasukan Hisbullah dan Sabilillah yang dipimpin oleh S.M Kartosuwiryo tidak ikut dalam hijrah tersebut. Kemudian Kartosuwiryo membentuk Gerakan Darul Islam dan seluruh pasukannya dijadikan Tentara Islam Indonesia. Markas Besar Kartosuwiryo didirikan di Gunung Cepu.
Akhir Peristiwa : Pada tahun 1960 dilakukan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber oleh pasukan TNI bersama rakyat. Menghadapi serangan tersebut, pasukan Kartosuwiryo semakin terdesak dan lemah sehingga banyak yang menyerah. Kartosuwiryo terkurung dan kemudian tertangkap di puncak Gunung Geber pada tanggal 4 Juli 1962 dan kemudian dijatuhi hukuman mati.
b. DI/TII di Jawa Tengah
Tokoh : Amir Fatah
Waktu&tempat : Jawa Tengah, 23 Agustus 1949M
Latar Belakang : kekecewaan Amir Fatah akan dominasi “kaum kiri” (sosialis dan komunis) di Tegal dan sekitarnya, wilayah basis kekuatan Amir Fatah.
Akhir Peristiwa : Akhirnya, melalui Operasi Guntur tahun 1954 gerakan mereka bisa dilumpuhkan oleh TNI.
c. DI/TII di Kalimantan Selatan
Tokoh : Ibnu Hajar
Waktu&tempat : Kalimantan Selatan, Oktober 1950M
Latar Belakang : kegagalan para mantan pejuang kemerdekaan asal Kalimantan Selatan untuk diterima di tentara Indonesia saat itu, APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Kebanyakan bekas pejuang ini tidak bisa masuk tentara karena tidak bisa baca tulis, termasuk Ibnu Hadjar sendiri.
Akhir Peristiwa : Pemberontakan ini berhasil dikalahkan dan Ibnu Hadjar menyerah pada Maret 1965, dan kemudian dijatuhi Hukuman Mati.
d. DI/TII di Sulawesi Selatan
Tokoh : Kahar Muzakar
Waktu&tempat : Sulawesi Selatan, 1951M
Latar Belakang : Kahar muzakar memiliki keinginan untuk menjadi pimpinan APRIS di daerah Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, pada tanggal 30 April 1950 Kahar Muzakar mengirim surat kepada pemerintah pusat yang menyatakan agar semua anggota dari KGSS (Komando Gerilya Sulawesi Selatan) dimasukkan dalam APRIS serta mengusulkan pembentukan Brigade Hasanudin. Namun, permintaan Kahar Muzakar tersebut ditolak oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat bersama dengan pimpinan APRIS mengeluarkan kebijakan dengan memasukkan semua anggota KGSS ke dalam Corps Tjadangan Nasional (CTN) dan Kahar Muzakar diangkat sebagai pimpinannya dengan pangkat letnan kolonel. Kebijakan pemerintah tersebut mengecewakan Kahar Muzakar.
Akhir Peristiwa : Untuk mengatasi pemberontakan tersebut, pemerintah mengambil tindakan tegas dengan mengadakan operasi militer. Akhirnya pada bulan Februari 1965 Kahar Muzakar berhasil ditembak.
e. DI/TII di Aceh
Tokoh : Daud Beureuh
Waktu&tempat : Aceh, 21 September 1953M
Latar Belakang : akumulasi kekecewaan kepada pemerintah pusat. Dahulu, berdasar Ketetapan Pemerintah Darurat RI No. 8/Des/WKPH tanggal 17 Desember 1949 yang ditandatangani Sjafruddin Prawiranegara (Presiden PDRI), Aceh merupakan provinsi dengan gubernur militernya Daud Beureueh. Namun, pada tanggal 8 Agustus 1950 Dewan Menteri RIS memutuskan bahwa wilayah Indonesia terbagi menjadi sepuluh daerah provinsi. Provinsi Aceh dilikuidasi menjadi satu kesatuan di dalam Provinsi Sumatra Utara.
Akhir Peristiwa : Pemberontakan ini berhasil diselesaikan dengan cara damai setelah dilakukannya “Musyawarah”.
2. PKI di Madiun
Tokoh : Muso dan Amir Syarifuddin
Waktu&tempat : Madiun, Jawa Timur 18 September 1948M
Latar Belakang : menyusul jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin pada masa itu.
Akhir Peristiwa : Pemberontakan PKI di Madiun setelah pmerintah mengirimkan pasukan TNI (Divisi Siliwangi) dibawah pimpinan Abdul Haris Nasution. Pembrontakan berhasil ditumpas dan para pemimpinnya, yaitu Musso dan Amir Syamsuddin, ditangkap dan dieksekusi.
3. PRNI Permesta
Tokoh : Letkol Ahmad Husein, Kolonel Maludin Simbolan, Letkol Barlian, dan Kolonel Ventje Sumual.
Waktu&tempat : Desember 1956M dan Februari 1957M
Latar Belakang : adanya persoalan di dalam tubuh Angkatan Darat, berupa kekecewaan atas minimnya kesejahteraan tentara di Sumatera dan Sulawesi.
Akhir Peristiwa : Untuk menumpas pemberontakan, pemerintah melancarkan operasi militer gabungan yang diberi nama Operasi Merdeka, dipimpin oleh Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat.
4. Republik Maluku Selatan
Tokoh : Dr.Christian Robert Steven Soumokil, Andi Aziz dan Westerling
Waktu&tempat : Maluku, Selatan 25 April 1950
Latar Belakang : Pemberontakan yang mereka lakukan ini merupakan bentuk ketidakpuasan atas kembalinya Republik Indonesia Serikat ke Negara kesatuan Republik Indonesia.
Akhir Peristiwa : Ibukota RMS berhasil direbut dan pemberontakan ini akhirnya tumpas, namun TNI kehilangan komandan Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Letnan Kolonel Soediarto yg gugur tertembak.
5. Pemberontakan Andi Azis
Tokoh : Andi Azis
Waktu&tempat : 5 Agustus 1950 M
Latar Belakang : Ia berusaha untuk mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur (NIT) karena enggan bergabung dengan NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Akhir Peristiwa : Pada tanggal 8 April 1950, pemerintah membuat ultimatum yang meminta Andi Azis agar segera datang ke Jakarta. Tentara KL/KNIL berhasil ditaklukkan oleh APRIS dengan mengerahkan seluruh kekuatan pasukan dari Angkatan darat, Angkatan laut, dan Angkatan udara.
6. APRA(Angkatan Perang Ratu Adil)
Tokoh : Kapten Raymond Westerling
Waktu&tempat : Kota Bandung, 23 Januari 1950 M
Latar Belakang : Bentuk penolakan dari sejumlah pihak di Jawa Barat kepada pemerintah Republik Indonesia, setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda, 27 Desember 1949.
Akhir Peristiwa : Dalam 30 menit, APRA telah merebut kantor pos, markas polisi, markas militer wilayah, serta sejumlah ruas jalan dan halaman suatu markas militer, yang dipenuhi mayat tentara Indonesia.
7. G30SPKI
Tokoh : DN Aidit
Waktu&tempat : 30 September 1965 M
Latar Belakang : untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
Akhir Peristiwa : lebih dari 500 ribu orang tewas akibat pembantaian dikamp-kamp konsentrasi saat itu. Pembantaian tidak hanya dilakukan oleh kalangan militer tapi juga sipil yang marah atas tindakan PKI.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar