Jumat, 31 Januari 2020

Sejarah Masa Penjajahan Jepang


Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabarrakatu....

  Baiklah kembali lagi di blog saya, dan kali saya akan mebagikan sejarah singkat tentang Masa Penjajahan Jepang. Mudah-mudaham apa yang saya bagikan kali ini bisa membantu dan bermanfaat buat kalian semua yang membaca blog ini.

Latar belakang masuknya Jepang Ke Indonesia

   Ada 3 tokoh dalam penjajahan Jepang ini yaitu Jenderal Terauchi, Tadashi Maeda, dan Isoroku Yamamoto. Tahun 1942, Jepang melakukan penaklukan terhadap Asia Tenggara. Memasuki Nusantara, Jepang memberikan bantuan kepada penduduk, yaitu faksi Sumatera untuk melakukan revolusi dan serangan kepada pemerintah kolonial Belanda. Belanda yang sebelumnya sudah diduduki oleh Nazi Jerman pada awal Perang Dunia II, akhirnya kalah dan memutuskan untuk menyerah. Dengan demikian, pada tahun inilah Jepang mulai melakukan penjajahan di Indonesia. Tiga setengah tahun berikutnya, penjajahan Jepang berakhir, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, yaitu hari dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Untuk memengaruhi masyarakat indonesia agar mau membantu Jepang. Jepang melakukan berbagai cara antar lain sebagai berikut : 

  1) Bendera merah putih diijinkan berkibar.
  2) Lagu Indonesia Raya diijinkaan untuk dinyanyikan.
  3) Bahasa Indonesia dijinkan diguunakan sebagai baahasa pengantar.
  4) Mendirikan Organisasi.

Kebijakan-kebijakan Jepang di Indonesia


1. Politik Dumping
 Politik Dumping adalah politik dagang yang menetapkan harga jual di luar negri lebih rendah dari harga nomal. Tujuan Dumping adalah untuk meingkatkan pangsa pasar di luar negri dengan ematikan persaingan. 
2. Romusha
Romusha merupakan kerja paksa pada zaman pendudukan Jepang yang diperlakukan kepada terhadap rakyat indonesia.
3. Propaganda
a. Propaganda saudara tua dan Pan Asia yang dilakukan Jepang di Indonesia adalah Jepang menggambarkan kedatangan Jepang di Indonesia sebagai saudara tua yang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan.
 b. Propaganda 3A:  Jepang melakukan propaganda bahwa bangsa-bangsa di Asia harus bersatu dengan Jepang pemimpin sebagai Asia, cahaya Asia, dan pelindung Asia.

Dampak Penjajahan Jepang
1) Bidang Politik : 
 Penghapusan segala bentuk organisasi di Indonesia dan munculnya organisasi bentukan      jepang.
 - Pembentukan BPUPKI dan PPKI 
2) Bidang Ekonomi
  - Menyusun kembali struktur ekonomi wilayah Indonesia dalam rangka memenuhi     
    kebutuhan perang
  - Kerja Paksa(Romusha)
  - Munculnya kemiskinan, penderitaan dan eksploitasi SDA dan SDM            
3) Bidang Sosial
  - Munculnya kerusakan mentalitasi dan trauma berkepanjangan bagi rakyat indonesia
4) Bidang Budaya  
Pemaksaan pemerintahan Jepang agar masyarakat Indonesia terbiasa melakukan penghormatan kepada Tenno ( Kaisar ) yang dipercayai sebagai keturunan dewa matahari (Omiterasi Omikam).

Berakhirnya Kekuasaan Jepang Di Indonesia

   Menjelang tahun 1945, posisi Jepang dalam Perang Pasifik mulai terjepit. Jenderal Mac. Arthur, Panglima Komando Pertahanan Pasifik Barat Daya yang terpukul di Filipina mulai melancarkan pukulan balasan dengan siasat “loncat kataknya”. Satu per satu pulau-pulau antara Australia dan Jepang dapat direbut kembali. Pada bulan April 1944 Sekutu telah mendarat di Irian Barat. Kedudukan Jepang pun semakin terjepit.

    Keadaan makin mendesak ketika pada bulan Juli 1944 Pulau Saipan pada gugusan Kepulauan Mariana jatuh ke tangan Sekutu. Bagi Sekutu pulau tersebut sangat penting karena jarak Saipan - Tokyo dapat dicapai oleh pesawat pengebom B 29 USA. Hal itu menyebabkan kegoncangan dalam masyarakat Jepang. Situasi Jepang pun semakin buruk. Akibat faktor-faktor yang tidak menguntungkan tersebut, menyebabkan jatuhnya Kabinet Tojo pada tanggal 17 Juli 1944 dan digantikan oleh Jenderal Kuniaki Koiso. 

    Agar rakyat Indonesia bersedia membantu Jepang dalam Perang Pasifik, maka pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Thoiso mengumumkan janji pemberian kemerdekaan kepada Indonesia di kemudian hari. Janji ini dikenal sebagai janji kemerdekaan Indonesia.

  Sebagai realisasi dari janji kemerdekaan yang diucapkan oleh Koiso, maka pemerintah pendudukan Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Thumakici Harada pada tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Themerdekaan Indonesia (BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Coosakai). Tugas BPUPKI adalah untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang penting yang berhubungan dengan berbagai hal yang menyangkut pembentukan negara Indonesia merdeka. 

    BPUPKI memiliki anggota sebanyak 67 orang bangsa Indonesia ditambah 7 orang dari golongan Jepang. BPUPKI diketuai oleh dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat dan dibantu oleh dua orang ketua muda yaitu R.P. Suroso dan Ichibangse dari Jepang. Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 di gedung Cuo Sangi In, Jalan Pejambon Jakarta (sekarang gedung Departemen Luar Negeri).

  Selama masa berdirinya, BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama berlangsung antara 29 Mei - 1 Juni 1945 membahas rumusan dasar negara. Sidang kedua berlangsung tanggal 10 - 16 Juli 1945 membahas batang tubuh UUD negara Indonesia merdeka.

   Setelah berhasil menyelesaikan tugasnya, BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 dan gantinya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI atau Dokuritsu Junbi Inkai) dengan ketua Ir. Soekarno. Sementara itu keadaan Jepang semakin terdesak setelah dua kota utama di bom oleh Sekutu. Tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dijatuhi bom atom dengan melenyapkan 130 ribu jiwa. Selanjutnya di tanggal 9 Agustus 1945 kota Nagasaki dibom kembali yang pada akhirnya tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Inilah yang dimanfaatkan Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaan NKRI.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar